Tempat - tempat wisata
di Samarinda " Kota Tepian "
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Kali ini saya mau promosikan tempat - tempat wisata yang ada di Samarinda nih,
kali aja teman-teman ada yang ingin berkunjung ke Samarinda.. ^__^
kali aja teman-teman ada yang ingin berkunjung ke Samarinda.. ^__^
oke pertama - tama dan yang paling pertama saya mulai dari :
Masjid Shiratal Mustaqiem
Adalah masjid tertua di Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur, Indonesia, tepatnya di kelurahan Mesjid, Kecamatan Samarinda Seberang. Masjid yang dibangun pada tahun 1881 ini pernah menjadi pemenang ke-2 dalam Festival masjid-masjid bersejarah di Indonesia pada tahun 2003.
Tempat wisata yang ke-2 :
La Mohang Daeng Mangkona adalah seorang tokoh penting dalam cikal-bakal berdirinya Kota Samarinda di provinsi Kalimantan Timur saat ini. Daeng Mangkona mendirikan pemukiman di Tanah Rendah bersama rombongannya dari tanah Wajo pada tahun 1668 dan dari situlah awal mula perkembangan kota Samarinda.
La Mohang Daeng Mangkona beserta rombongan dari Wajo memilih meninggalkan kampung halamannya daripada harus tunduk pada pemerintahan kolonial Belanda yang waktu itu sudah menguasai Kerajaan Gowa akibat Perjanjian Bongaya. Daeng Mangkona memilih daerah Pulau Borneo dan singgah di wilayah Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura. Setelah meminta izin pada sultan Kutai waktu itu, Daeng Mangkona beserta rombongan diizinkan untuk menetap di suatu daerah bernama Tanah Rendah. Sejak saat itulah, wilayah Tanah Rendah didiami oleh Daeng Mangkona dan mengembangkan daerah Tanah Rendah menjadi sebuah pusat perdagangan maupun sebagai pelabuhan singgah.
Tempat wisata yang ke-3 :
Pada awalnya Citra Niaga ini dibangun pada tanggal 27 Agustus 1987. Lokasi dari wilayah ini dahulunya adalah bekas dari tempat yang bernama Taman Hiburan Gelora yang kemudian terbakar, di waktu itu penduduk yang berada di Samarinda baru sekitar 300.000 orang masyarakat dan membutuhkan pusat belanja dan rekreasi. Citra Niaga yang menjadi sebuah Pusat Kegiatan perdagangan ini adalah karya dari seorang arsitek yang bernama Antonio Ismael ini dahulu pada tahun 1989 pernah mendapatkan sebuah perhargaan internasional Aga Khan Award for Architecture (AKAA). Ketika itu Citra Niaga bersaing dengan kandidat besar Bandara Soekarno-Hatta. Namun akhirnya Citra Niaga lah yang terpilih untuk menerima penghargaan internasional Aga Khan Award for Architecture (AKAA).
Tempat wisata yang ke-4 :
PENAGKARAN BUAYA MAKROMAN
Tempat wisata yang ke-5 :
Tempat wisata yang ke-6 :
Tempat wisata yang ke-2 :
KOMPLEK MAKAM LA MOHANG DAENG MANGKONA
Makam ini berlokasi di Jl.Mas Penghulu kelurahan Mesjid, Samarinda Seberang. Makam ini merupakan salah satu objek wisata ziarah dan ramai diziarahi pada hari-hari besar Islam dan hari jadi Kota Samarinda karena La Mohang Daeng Mangkona (bergelar Pua Ado) adalah pendiri kota Samarinda yang membangun pemukiman pertama kali di Samarinda Seberang.La Mohang Daeng Mangkona adalah seorang tokoh penting dalam cikal-bakal berdirinya Kota Samarinda di provinsi Kalimantan Timur saat ini. Daeng Mangkona mendirikan pemukiman di Tanah Rendah bersama rombongannya dari tanah Wajo pada tahun 1668 dan dari situlah awal mula perkembangan kota Samarinda.
La Mohang Daeng Mangkona beserta rombongan dari Wajo memilih meninggalkan kampung halamannya daripada harus tunduk pada pemerintahan kolonial Belanda yang waktu itu sudah menguasai Kerajaan Gowa akibat Perjanjian Bongaya. Daeng Mangkona memilih daerah Pulau Borneo dan singgah di wilayah Kesultanan Kutai Kartanegara ing Martadipura. Setelah meminta izin pada sultan Kutai waktu itu, Daeng Mangkona beserta rombongan diizinkan untuk menetap di suatu daerah bernama Tanah Rendah. Sejak saat itulah, wilayah Tanah Rendah didiami oleh Daeng Mangkona dan mengembangkan daerah Tanah Rendah menjadi sebuah pusat perdagangan maupun sebagai pelabuhan singgah.
Tempat wisata yang ke-3 :
CITRA NIAGA SAMARINDA
Adalah kawasan pusat perdagangan yang berada di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Luas dari Citra Niaga ini sekitar 2,7 hektar yang memang sengaja dirancang untuk menyediakan sebuah tempat usaha bagi para pedagang sekitar (60%) pedagang kecil serta (40%) nya merupakan pedagang yang besar dan menengah.Pada awalnya Citra Niaga ini dibangun pada tanggal 27 Agustus 1987. Lokasi dari wilayah ini dahulunya adalah bekas dari tempat yang bernama Taman Hiburan Gelora yang kemudian terbakar, di waktu itu penduduk yang berada di Samarinda baru sekitar 300.000 orang masyarakat dan membutuhkan pusat belanja dan rekreasi. Citra Niaga yang menjadi sebuah Pusat Kegiatan perdagangan ini adalah karya dari seorang arsitek yang bernama Antonio Ismael ini dahulu pada tahun 1989 pernah mendapatkan sebuah perhargaan internasional Aga Khan Award for Architecture (AKAA). Ketika itu Citra Niaga bersaing dengan kandidat besar Bandara Soekarno-Hatta. Namun akhirnya Citra Niaga lah yang terpilih untuk menerima penghargaan internasional Aga Khan Award for Architecture (AKAA).
Tempat wisata yang ke-4 :
Lokasi ini terletak di Keluarahan
Makroman sekitar kurng lebih 17 Km dari pusat Kota Samarinda dan dapat
ditempuh dengan kendaraan roda empat. Luas kawasan penangkaran buaya
ini kurang lebih 7 Ha.
Jenis Buaya yang terdapat dipenangkaran ini antara lain :
Jenis Buaya yang terdapat dipenangkaran ini antara lain :
- Buaya Muara (Crocodylus Forotus)
- Buaya Siam (Crocodylus Siamentis)
- Buaya Senyulong (Tomistoma Schedelli)
Tempat wisata yang ke-5 :
TAMAN TEPIAN SUNGAI MAHAKAM
Taman ini letaknya tepat di pinggiran Sungai Mahakam, sesuai dengan namanya taman ini berlokasi di tepian Sungai Mahakam yang membelah Kota Samarinda. Taman ini sangat cocok digunakan untuk nongkrong ataupun berolahraga ringan para teman-teman atau keluarga melepas lelah setelah beraktifitas seharian. Saat pada sore hari para pemancing juga banyak yang nongkrong di sini.Tempat wisata yang ke-6 :
DESA BUDAYA PAMPANG
Adalah sebuah desa budaya yang berlokasi di Sungai Siring, Kota Samarinda, Kalimantan Timur & merupakan objek wisata andalan Kota Samarinda. Kawasan Pampang yang terletak sekitar 20 km dari kota Samarinda.
Lalu, di bulan Juni 1991, Gubernur Kaltim HM Ardans mencanangkan dan meresmikan Desa Pampang sebagai Desa Budaya. Pemerintah merasa antusias bahwa desa budaya ini memiliki kegiatan positif yang bisa menjadi aset wisata unggulan baik di tingkat lokal bahkan hingga mancanegara.
Setiap tahunnya, digelar acara memperingati ulang tahun Desa Pampang, yang disebut dengan nama Pelas Tahun.
Melalui desa ini, pemerintah berharap desa ini bisa terus memelihara dan melestarikan adat istiadat dan budaya masyarakat Dayak. Desa Budaya Pampang, kini kerapkali dikunjungi oleh tamu-tamu VIP yang datang di Kaltim dan para turis lokal dan mancanegara.
Turis dan para pengunjung merasa penasaran ingin melihat langsung eksotisme budaya, adat istiadat dan sosok masyarakat Dayak, yang memang sudah dikenal dunia.
Selain itu, pemerintah mendukung agar warga Dayak yang menghuni Desa Pampang untuk bisa mengembangkan potensi lain, misalnya saja membuat cindera mata seperti manik-manik dan sejenisnya.
Tempat yang ke-7 ( Kebun Binatang Kebanggaan Warga Samarinda )
Lalu, di bulan Juni 1991, Gubernur Kaltim HM Ardans mencanangkan dan meresmikan Desa Pampang sebagai Desa Budaya. Pemerintah merasa antusias bahwa desa budaya ini memiliki kegiatan positif yang bisa menjadi aset wisata unggulan baik di tingkat lokal bahkan hingga mancanegara.
Setiap tahunnya, digelar acara memperingati ulang tahun Desa Pampang, yang disebut dengan nama Pelas Tahun.
Melalui desa ini, pemerintah berharap desa ini bisa terus memelihara dan melestarikan adat istiadat dan budaya masyarakat Dayak. Desa Budaya Pampang, kini kerapkali dikunjungi oleh tamu-tamu VIP yang datang di Kaltim dan para turis lokal dan mancanegara.
Turis dan para pengunjung merasa penasaran ingin melihat langsung eksotisme budaya, adat istiadat dan sosok masyarakat Dayak, yang memang sudah dikenal dunia.
Selain itu, pemerintah mendukung agar warga Dayak yang menghuni Desa Pampang untuk bisa mengembangkan potensi lain, misalnya saja membuat cindera mata seperti manik-manik dan sejenisnya.
Tempat yang ke-7 ( Kebun Binatang Kebanggaan Warga Samarinda )
KEBUN RAYA SAMARINDA
Kebun Raya Samarinda, yang terletak di sebelah Utara
kota Samarinda, berjarak 20 km atau 30 menit perjalan darat dari pusat
Kota Samarinda. Di tempat ini terdapat atraksi Danau alam, kebun
binatang, panggung hiburan, fasilitas olah raga dan perahu wisata.
Kebun Raya Samarinda memiliki alam yang sangat potensial . Salah
satu keistimewaannya yaitu yang mempunyai minat khusus, kebun binatang
yang luas dan menjadi lebih hidup dengan adanya beberapa ekor orang
utan yang dilepas. Para pengunjung Kebun Raya Samarinda dapat
berinteraksi langsung dengan hewan-hewan ramah tersebut. Bahkan sebagian
diantaranya berukuran hampir sebesar manusia dewasa. Hal ini menjadi
salah satu daya tarik yang besar bagi para pengunjung khususnya
anak-anak dan pengunjung dari luar wilayah Kalimanan Timur.